ads
Ambisi Jadikan Nusa Penida Sebagai Monaco-nya Indonesia

Ambisi Jadikan Nusa Penida Sebagai Monaco-nya Indonesia

Smallest Font
Largest Font

Beritadata - Bali, yang terkenal dengan lanskap hijau subur dan budaya yang berwarna-warni, kini mengarahkan perhatiannya untuk mengubah Pulau Nusa Penida di sekitarnya menjadi tujuan mewah kelas dunia yang mirip dengan Monaco. Seiring dengan kemajuan Bali sebagai destinasi wisata utama, para pemimpin lokal mendorong perubahan strategis dalam operasi pariwisata di seluruh provinsi, dengan fokus khusus pada potensi Nusa Penida.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Gede Pasek Suardika, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan mantan anggota DPRD Bali, menguraikan visi besar untuk Nusa Penida. Dia percaya bahwa dengan perencanaan yang tepat, pulau tersebut dapat muncul sebagai destinasi wisata kelas dunia yang memprioritaskan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Suardika menekankan pentingnya membangun "fondasi sosial" untuk menarik lebih banyak investasi ke Nusa Penida, yang diperlukan untuk peningkatan infrastruktur yang mampu mendukung pariwisata mewah.

Suardika membayangkan Nusa Penida bersaing dengan kawasan mewah Bali yang sudah mapan, seperti Nusa Dua, dan bahkan melampauinya. Dia menegaskan bahwa pulau ini memiliki potensi untuk menjadi Monaco versi Indonesia, sambil mempertahankan identitas budaya uniknya, sebuah kekhawatiran penting seiring dengan berkembangnya pembangunan di sana.

Namun, visi ambisius ini memicu perdebatan di antara para pemimpin lokal, anggota komunitas, dan wisatawan yang kembali berkunjung. Banyak yang mengkhawatirkan bahwa pulau ini berisiko kehilangan esensi budayanya saat pariwisata massal terus berkembang. Meskipun beberapa mendukung aspirasi Suardika, yang lain khawatir bahwa pengaruh pariwisata massal yang semakin meluas dapat menenggelamkan nilai-nilai dan pesona tradisional pulau tersebut.

Salah satu proyek yang menonjol adalah Elevator Kaca Nusa Penida, yang muncul sebagai peluang sekaligus tantangan. Pendukungnya berpendapat bahwa elevator ini akan menarik lebih banyak wisatawan ke pulau yang sudah menjadi salah satu atraksi paling populer di Bali. Dengan ribuan wisatawan yang setiap hari bepergian dari Sanur, Padangbai, atau Serangan, Nusa Penida menjadi semakin padat. Namun, dorongan untuk mengutamakan pertumbuhan dan berinvestasi dalam pengembangan yang dapat secara drastis mengubah lanskap alam telah menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan jangka panjang.

Elevator Kaca ini diperkirakan akan membawa puluhan ribu pengunjung tambahan, yang semakin membebani sumber daya pulau, termasuk hotel, restoran, dan utilitas penting seperti air, listrik, dan layanan internet. Meskipun banyak yang melihat arus wisatawan ini sebagai keuntungan ekonomi, yang lain menyerukan penghentian sementara untuk menilai keberlanjutan ekspansi cepat ini dan dampaknya terhadap infrastruktur pulau, yang awalnya dirancang untuk mendukung komunitas penduduk setempat.

Apakah Nusa Penida bisa berhasil merebranding dirinya sebagai Monaco-nya Indonesia masih harus dilihat. Bali telah menunjukkan kapasitasnya untuk pariwisata mewah kelas dunia, terutama di kawasan seperti Nusa Dua. Namun, seiring dengan meningkatnya komitmen terhadap pembangunan pariwisata massal, menjaga eksklusivitas, kualitas, dan kemewahan yang dibutuhkan untuk visi Nusa Penida akan menjadi semakin menantang.

Perjalanan ke depan untuk Nusa Penida sangat penting. Pulau ini harus menemukan keseimbangan antara memanfaatkan daya tarik pariwisata mewah dan melestarikan warisan budaya yang kaya serta lingkungan alamnya yang menakjubkan. Keputusan yang diambil saat ini akan membentuk masa depan pulau ini, menentukan apakah ia benar-benar dapat menjadi destinasi prestisius yang diinginkan para pemimpin atau justru tenggelam dalam pariwisata massal yang ingin diubahnya.

Nusa Penida berada di sebelah tenggara Bali, menjadikannya mudah diakses melalui kapal cepat dari Sanur, Padangbai, dan Serangan. Dalam beberapa tahun terakhir, Nusa Penida menjadi sangat populer karena keindahan alamnya, seperti Pantai Kelingking, Angel’s Billabong, dan Crystal Bay.

Sektor pariwisata adalah tulang punggung ekonomi Bali, dan pengembangan Nusa Penida sebagai destinasi mewah dapat membawa manfaat ekonomi besar. Namun, pendekatan berkelanjutan harus diprioritaskan untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan, seperti yang pernah terjadi di beberapa bagian Bali akibat over-tourism.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads

Paling Banyak Dilihat

ads
ads